Selasa, 08 Juli 2008

MANAJEMEN DAN EVALUASI KINERJA

Dalam konteks laporan akuntabilitas kinerja, evaluasi kinerja dilakukan setelah tahap penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian kinerja. Evaluasi kinerja diartikan sebagai suatu proses umpan balik atas kinerja yang lalu dan mendorong adanya produktivitas di masa mendatang.

Dalam akuntabilitas kinerja, sesuai dengan substansinya, maka suatu akuntabilitas akan mencerminkan akuntabilitas kebijakan, program, manajemen, proses, dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. Evaluasi kinerja meliputi kinerja kegiatan, evaluasi kinerja program dan evaluasi kinerja kebijakan.

Penetapan indikator kinerja merupakan proses identifikasi dan klarifikasi indikator kinerja melalui sistem pengumpulan dan pengolahan data untuk menentukan kinerja kegiatan, program, dan kebijakan. Penetapan indikator kinerja tersebut didasarkan pada kelompok :

1. Masukan (input)
2. Keluaran (Output)
3. Hasil (Outcomes)
4. Manfaat (Benefits)
5. Dampak (Impacts)

Kelompok-kelompok indikator tersebut dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap setelah kegiatan selesai. Indikator kinerja input dan output dapat dinilai sebelum kegiatan selesai dilakukan. Sedangkan indikator hasil, manfaat, dan dapat hanya dapat dilakukan setelah kegiatan selesai dilakukan.

Penetapan indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Syarat indikator kinerja yang baik adalah memenuhi kriteria berikut ini :

  1. Spesifik dan jelas.
  2. Dapat diukur secara obyektif, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif.
  3. Dapat dicapai dan berguna untuk menunjukkan pencapaian input, output, hasil, manfaat, dan dampak.
  4. Harus cukup fleksibel dan sensitif terhadap perubahan.
  5. Efektif, artinya datanya dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis.

Tahapan evaluasi kinerja dimulai dengan menghitung nilai capaian pelaksanaan kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai capaian kinerja pelaksanaan program dan kebijakan yang didasarkan pada nilai capaian kinerja kegiatan tersebut. Jadi, evaluasi kinerja meliputi :

1. evaluasi kinerja kegiatan.
2. evaluasi kinerja program
3. evaluasi kinerja kegiatan.

Analisis pencapaian akuntabiltas kinerja meliputi uraian tentang keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan, program dan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi.

Dalam anaisis tersebut perlu dijelaskan pula proses dan nuansa pencapaian sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan data/informasi yang diperoleh secara lengkap dan rinci.

Disamping itu, perlu juga dilakukan analisis terhadap komponen-komponen penting dalam evaluasi kinerja yang mencakup :

  1. analisis input – output
  2. analisis realisasi hasil dan manfaat
  3. analisis dampak (positif maupun negatif)
  4. analisis proses pencapaian indikator-indikator kinerja tersebut, yang terdiri dari analisis keuangan dan analisis kebijakan.

Analisis tersebut antara lain dilakukan dengan cara membandingkan indikator kinerja dengan realisasi, seperti :

  1. Perbandingan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.
  2. Perbandingan antara kinerja nyata dengan tahun-tahun sebelumnya.
  3. Perbandingan kinerja suatu instansi dengan instansi lain yang unggul di bidangnya atau dengan sektor swasta.
  4. Perbandingan antara kinerja nyata dengan standar nasional.

Analisis pencapaian akuntabilitas kinerja pada dasarnya menggambarkan muatan substansi akuntabilitas kinerja, terutama ditujukan untuk mendapatkan gambaran yang memadai mengenai hakikat dari akuntabilitas itu sendiri, yaitu mengenai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/ badan hukum/ pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak untuk menerima keterangan atau pertanggungjawaban.

Analisis terhadap subtansi akuntabilitas kinerja diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai akuntabilitas yang menyiratkan beberapa prinsip dasar berikut :

  1. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundangan dan kebijakan yang berlaku.
  2. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh.

Tidak ada komentar: